Saturday, September 15, 2007

Agama: yang Menyatukan dan Mendebarkan. :)


Memasuki bulan Puasa, atau Ramadhan, kembali lagi saya diajak berbincang tentang Puasa. Terutama oleh kolega di tempat saya bekerja (dulu dan sekarang). Mungkin karena saya 'tahu' lapis luar dari sebuah ibadah, sedikit banyak saya bisa mengikuti apa yang mereka  bicarakan, dan akhirnya saya pun dikira menjalankan puasa di bulan Ramadhan.




"Kamu gak puasa?"
"Saya bukan muslim."
Wajahnya terkesima, "Sejak kapan?"
Dia masih tidak yakin.
Saya hanya tertawa karena sering mendengar keraguan yang sama.
"Sejak saya dibabtis waktu bayi."
"Oh.. ta kira sejak kamu menikah."

Entah mengapa, mengetahui apa agama yang dianut menjadi sebuah..., sebut saja, pengotakkan untuk 'melihat' sosok manusia seperti apa. Kenapa menilai seseorang bukan hanya dari karakter dan tingkah lakunya? Kenapa mesti disangkutpautkan dengan agama yang dianut?


satu kah?

nama MU sering disebut
ketika hati ini sakit, sedih, senang
pun kala terbenam di gelombang
nikmatnya duniawi

nama MU dibela dan dijaga
dengan hormat yang tak kepalang
dengan doa yang tak terhingga
pun dengan darah dan nyawa

doa yang mengalir
dan mengalir tak kunjung henti
... adakah berakhir kepada MU
yang satu?
satu yang satu?
ataukah satu yang... ku tak pernah tahu?

cuplikan dari: sketsahati Oktober 2006



Agama,
menyatukan.. ketika masing-masing umat menjalankan ibadah
bersatu mengusung kekuatan iman, meyakinkan diri
untuk menyembahNya.

Agama,
mendebarkan.. ketika perbedaan antar agama menjadi mata belati
yang siap menggores, menyayat, melukai
hanya untuk saling menyakiti.
dan saya pun, bisa saja terjerat di antara jaring ketidaktahuan

ada berapa 'pintu'kah di Sana?


Selamat Menjalankan Ibadah Puasa
bagi umat yang menjalankan.





Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...