Sunday, December 09, 2007

'tuk Blogfam: Blogging dan Komitmen


sebuah catatan pribadi seorang pemula

oleh: Elsa

Perjalanan tapak kaki di dunia maya tidak saya mulai dengan blogging. Awalnya saya lebih berkutat di sebuah komunitas online (mailing list) yang nuansa, ciri khas, obrolan atau kehidupannya jauh berbeda dari yang sekarang sedang saya lakoni. Pengalaman culture shock dan berada dalam sebuah keluarga yang baru dan berbeda dengan kehidupan sebelum pernikahan telah menyatukan kumpulan wanita Indonesia ini dalam sebuah komunitas online. Dari situ saya dapat mengecap pengalaman pertama berinteraksi secara online, membangun kebersamaan yang penuh untaian ketikan kata dalam diskusi per-email dan berharap mencapai tujuan yang, setidaknya, sama. Hal itu tidak semudah yang dibayangkan. Namun bagaimana pun, ada pengalaman berharga yang dapat dipetik.

Kemudian lingkup dunia maya saya berpindah. Berkenalan dengan blog, berkelana melalui blogwalking, dan akhirnya berteduh di sebuah rumah induk yang telah berhasil 'menahan' saya selama 3 tahun ini. Sebuah perjalanan yang lebih panjang dari perjalanan awal. 

Melihat 2 perjalanan maya yang berbeda itu mengingatkan saya pada komitmen. Kata ini sedang berkeliaran di kepala saya. Beberapa peristiwa di sekitar dan apa yang saya baca dan alami belakangan ini sedikit banyak dapat dikaitkan dengan kata ini. 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak. Dari pemahaman saya yang sangat terbatas, sebuah perjanjian atau kontrak ini biasanya tidak jauh berhubungan dengan carikan kertas yang bertanda tangan dan mempunyai 'harga' yang sudah disetujui oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Ada unsur hukum di dalamnya. Sedangkan kata yang ada di dalam kurung, keterikatan, saya artikan lebih kepada sebuah ikatan dan tanggung jawab moral tanpa ada lembar-lembar carikan kertas yang berharga.

Saya lebih memilih kata yang ada di dalam kurung jika berbincang di sekitar dunia blogging. Lalu saya bertanya kepada diri sendiri, "Benarkah keterikatan yang menyebabkan saya lebih bertahan lama untuk tetap ngeblog dan bertahan di sebuah komunitas maya?"
Terus terang, saat ini, saya belum punya jawaban yang pasti. Saya masih dalam perjalanan memahami dunia ini. Dunia yang penuh cerita. Saya dapat merasakan ada unsur diterima dan menerima, ada unsur kata memberi dan berbagi. Dan juga, malah, bertolak belakang dengan 'ikatan', pada suatu masa, juga ada keinginan untuk stop, berhenti dan mungkin memalingkan diri atau bahkan memutuskan hubungan maya sama sekali. Dan akhirnya mencari udara segar (yang lain). Tapi toh, saya masih tetap bertahan.

Bloggers come and bloggers go. Ini adalah kenyataan. Banyak blogger baru hadir di dunia maya, tapi banyak juga blogger yang berhenti berkarya dan meninggalkan 'rumah maya' nya. Mungkin, saya harus mengiyakan begitu saja kenyataan yang ada: pada akhirnya, manusia mempunyai kepentingan dan pemilihan prioritas yang berbeda. 

Bagi kita yang masih bertahan tanpa pergi, lalu... apakah akan ada obsesi yang berkembang selain tetap berusaha eksis dan terus berkarya dalam kehidupan di blogosphere?
Adakah unsur kebahagiaan dan kepuasan yang didapat?
Adakah materi menjadi salah satunya?
Entahlah. Saya masih terus berada dalam sebuah perjalanan.

tulisan ini pernah dipublish di majalah online bz!Blogfam.

Selamat Ulang Tahun ke-4, Blogfam.
Moga masih banyak tahun di jumlah usiamu.



Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...