Sunday, July 31, 2005

obrolan di minggu pagi

antara 2 orang sahabat.
"meninggalnya saat tidur."

"oh.. turut berduka."

"makasih. tau gak sih, beberapa bulan lalu sempat loh obrolan sekitar kematian."

"tentang apa?"

"ituh, kan kata orang jawa, kalo telunjuk kaki lebih panjang dari jempol kaki, maka orang tua yang akan meninggal duluan, si ibu."

"dih. ngawur. trus, kejadian?"

"he eh.."

"gila loe, gue kan masih punya komplit."

"trus, jempol kaki loe gimana?"

"gak usah diomongin!! hhh... apa ya yang sempat ada di mimpinya? meninggal saat tidur."

"entah. hidup memang untuk mati."

"buset. jangan dalem-dalem gitu, donk. masih pagi nih."

"memang gitu kan. mau diartikan sepanjang apapun hidup itu, akhirnya, ya hidup untuk mati."

"loe tuh ye... pagi-pagi ngomong begini-an."

"lagi-an, masih ngantuk udah ditelepon-in."

"ya udah. mandi sana!!"

klik!

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...