Thursday, October 14, 2004

Komentar dan Sapaan

"Kok ga ada shout box nya sih?"

"Sengaja."

"Mau mendongkrak jumlah komentar ya?"

"Ga tuh. Memangnya ada apa dengan jumlah komentar? Ini hanya sekedar percobaan. Ingin mencari tahu"

"Oh ya? Apa yang mau diketahui?"

"Hmm.. aku pikir yang namanya blog, kalo isinya tulisan, ya tulisan yang dikomentari. Kalo isinya gambar, ya gambarnya yang dikomentari. Kalo shout box kan sekedar menyapa atau basa basi. Kadang dengan adanya SB, ada kesan bahwa pengunjung hanya ingin menyapa tanpa membaca tulisan atau melihat gambar yang ada."

"Ya kan ga ada salahnya blogger lain menyapa kamu."

"Iya sih. Tapi ta pikir sudah ada milis, sudah ada kumpulan blogger, sudah ada forum, bahkan ada sarana chatting di YM. Untuk apa lagi sebuah SB. Kalopun belum/tidak bergabung dan ingin menyapa, bisa ditulis setelah komentar."

"Mungkin itu menurut kamu. Tapi menurut yang lain?"

"Iya lagi. Kadang kalo sedang mengisi SB blog lain, ada pemikiran juga: Egois ya aku ini. Ah.. kalo ingin ta pasang lagi, ya ta pasang."

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...