Saturday, August 28, 2004

Antara Tabu dan Lawan Jenis

Seorang teman berkata kepada teman lainny:
"Gak usah terlalu deket dengan dia. Ingat kamu hampir nikah."

"Dia kan sahabatku sejak lama"

"Ya gak gitu. Kalo udah punya pacar atau hampir nikah kayak kamu atau bahkan udah nikah, sebaiknya gak usah deket-deket dengan lawan jenis."

"Emang kenapa?"

"Ya ga baik aja. Kan kita ga tau apa yang akan terjadi."

"Kamu emang gak percayaan sih orangnya."

"Ya gak gitu. Kan lebih baik menghindari daripada terlanjur terjadi."

"Ah.. kamu memang suka berprasangka buruk."

Pendapat itu sering kudengar. Sepertinya adalah tabu untuk mempunyai seseorang dari lawan jenis sebagai sahabat jika sudah berpacaran, bertunangan atau menikah.
Mungkin aku bisa mengerti dan menerima, jika alasan tabu itu digunakan untuk tidak curhat dengan lawan jenis, tapi, kurang dari itu? Apa iya, bersahabat dengan lawan jenis saat kita tidak sendiri lagi adalah tabu? adalah hal yang dianggap tidak wajar? atau tidak baik untuk dilakukan?

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...