Tuesday, July 01, 2008

Lemper Ayam


Description:
Ceritanya, udah lama pingin nyoba bikin lemper. Sayangnya, pasukan di rumah ndak suka 'nasi yang lengket' (terjemahan bebazz). Syukur banget, nambah usia, nambah kolega, nambah 'korban' untuk percobaan haha.. dimasukan kategori 'korban', soalnya bukan yang ngerti rasa asli. :D


Resep ta contek dari milik almarhumah Inong di sini. Makasih ya, Nong. Biarpun dirimu bahagia di sana, dikau masih 'membantu' daku yang ndak pinter masak inih.

Dus... ta ta..


Ingredients:
500 gram ketan
500 santan
2 lembar daun salam
1 batang serai memarkan
1/2 sdt garam

Isi :
1 dada ayam rebus matang suwir-suwir
4 lembar daun salam
6 lembar daun jeruk
200 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 sdm air asam jawa
2 sdm minyak goreng

Haluskan :
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 butir kemiri, sangrai
1 sdm ketumbar, sangrai
1 sdm gula pasir

Pembungkus: silakeun ber-improvisasi.


Directions:
Ketan yang ta beli, adalah ketan yang dijual di toko china per 125 gram-an.
Dus.. beli 4 bungkus deh.
Rendam ketan selama 2 jam, cuci bersih, tiriskan dan kukus 15 menit.
Angkat, sisihkan.

Bikin isi:

Tumis bumbu yang halus sampai wangi,
Masukkan santan, ayam, salam dan daun jeruk, air asam, masak hingga matang dan santan habis, angkat dan tiriskan.

Rebus santan bersama daun salam, serai dan garam, masukkan ketan yang telah dikukus dan aroni hingga seluruh santan dihisap oleh ketan.
Angkat, sisihkan.

Berhubung kukusan yang daku punya, ndak besar seperti kukusan pada umumunya (hehe..). Jadinya ta akali saat mulai mengukus ketan yang berisi ayam. Karena kukusan kecil, jadinya pake pirex yang pas sebagai pengganti loyang. Mesti 3 kali bikin, baru selesai semua. Lebih banyak kerjanya, tapi toh rasanya ndak jauh dari 'asli'. :D

Taruh setengah bagian ketan, ratakan.
Taruh isian di atasnya, ratakan dan tutup dengan setengah sisa ketan.
Ratakan dan padatkan.
Kukus sampai matang.
Angkat, balik di atas tempat beralas plastik.
Potong sesuai selera.
Karena ndak pinter nge-bungkus dengan daun pisang, yah.. improvisasi sajalah. Akhirnya seperti di gambar. Beda dengan lemper belanda yang dibungkus plastik aja.
Sajikan.

Dapet 18 lemper.
Lumayannn..

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...