Sunday, June 15, 2008

Belanda Hebat di Awal Aja!!!

....
dulu sekali, saat kami semua masih tinggal dalam satu rumah, dan duduk di ruang keluarga, menonton tv bersama; pertandingan sepak bola masih merupakan acara olahraga paling disukai.
Disukai oleh mereka, 5 laki-laki. Bukan aku. Kadang jika tidak ada pilihan lain tuk menghabiskan waktu, terpaksa aku duduk di sela-sela. Dan karena tidak ada minat sama sekali, baik pemainnya ganteng atau tidak, aku jadi sering melemparkan pertanyaan-pertanyaan di antara suasana tegang yang ada. Seperti :

"Mungkin gak, kiper yang satu menendang ke gawang kiper yang lain?"
"Bisa ajah."
"Kalo kuat nendang."
"Iyah. Kalo kepingin."

3 suara terdengar.

"Mungkin gak, yang seperti itu berlangsung lebih dari 3 kali?"
"Mungkin."
Hanya satu jawaban terdengar
"Oh..."
Aku terdiam sejenak. Memperhatikan rambut kakak, yang ta ucek-ucek.
Kusambung lagi, "Trus, mungkin gak, si kiper yang satu ikut main, lari sampai ke gawang yang lain?"
"..." Tidak ada jawaban. Kulirik televisi, ada tendangan penalti. Pantas, yang menonton tegang. Beberapa saat kemudian, hembusan napas lega terdengar bersamaan. Bolanya tidak masuk. Lucu. Aku jadi ingin bertanya lagi.
"Kalo yang nendang di titik penalti, si kiper nya..., gimana, boleh gak?"
"Bolehhh!!!...cuma siapa yang jaga gawang dia? Emangnya jarak lari deket?"
Kutangkap ada nada kesal.
"Oh..."
Kemudian, masih banyak pertanyaan yang keluar. Walaupun jawaban yang didapat semakin terdengar ogah-ogahan, toh aku dibiarkan duduk di antara mereka. Untung. Wuih...

cuplikan posting blogspot sketsahati: Juli 2004


2 kali Belanda menang, 2 kali saya dapat ucapan selamat dari Tangerang.
Kakak sulung masih rajin nonton sampai dini hari. SMS darinya selalu singkat padat.

"Selamat ya. Belanda menang!" sms pertama di kemenangan pertama 3-0 atas Itali.
"Selamat ya. Belanda lolos!" yang ini sms kedua setelah Belanda menang 4-1 dari Perancis.
Ta bales: "Haha.. iya. Gol nya mantep!!!"
Ceritanya pingin pamer, aku nonton lohhh..
Eh, dibalas lagi: "Hanya saja Belanda dari dulu hebatnya di awal-awal aja. Setelah itu anjlok. Makanya susah jadi juara."



Beberapa hari ini, suasana masih dalam spirit juara, dan ada kesenangan juga di antara kesebelan atas persepakbolaan. Jika di hari-hari biasa tanpa Piala Eropa atau Piala Dunia, berita yang ada selalu tentang kerisuhan antara suporter yang satu dengan yang lainnya. Di hari-hari begini, suporter Ajax, Feyenoord, Utrecht, atau lainnya, jalan rame-rame. Pake baju oranje rame-rame, tiup-tiup terompet rame-rame, bareng-bareng. Ah pokoknya lebih asik dilihat daripada rusuhan, beranteman hanya karena bola sebijih!

Jadi nikmati saja dulu kerame-ramean ini ya. Kalau misalnya (mudah-mudahan gak lohhhh... BON! hihi...), misalnya Belanda mesti pulang bukan sebagai juara, apakah setelah kembali ke Belanda, para suporternya jauh-jauhan lagi kali yakh.

eiiittt... tapi sapa tau Belanda menang ya.

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...