Sahabatku tersentak ketika kemarin obrolan kami berbeda dari biasanya.
Aku banyak bicara tentang kematian.
Dulu, aku selalu menghindar. Mungkin seperti dia saat berbincang denganku.
Selalu berusaha mengalihkan.
Hmm.. tepatnya bukan tentang kematian.
Tapi tentang tempat peristirahatan terakhir.
Pengalaman kepergian seorang sahabat, membuka perbincangan ku dengan kekasih.
"Ini yang ingin selalu aku tanyakan."
Dia menatapku dengan penuh sayang.
"Kamu ingin beristirahat di mana? Di sini, atau di Indonesia?"
Dulu,
lagi-lagi,
aku akan mengangkat bahuku. Menggelengkan kepala. Mengalihkan pembicaraan dan berucap, "Tidak Tahu."
Tapi saat ini, aku tahu harus menjawab apa.
"Kalau aku pergi lebih dulu, aku ingin selalu dekat denganmu."
"Aku pun demikian. Kamu tak perlu pulang ya."
Kami tersenyum.
ps. tulisan di atas, saya tulis 3-4 jam sebelum musibah Jogja. turut berduka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Featured Post
Sebuah Dialog Diam
Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...
-
Sahabatku tersentak ketika kemarin obrolan kami berbeda dari biasanya. Aku banyak bicara tentang kematian. Dulu, aku selalu menghindar. M...
-
Few years later after the last post, here we are living in a new normal trying to avoid the worst. How are you? I hope this post finds you ...
*speechless*
ReplyDeletembak sa, semoga kakanya baik2 yah di jogja.
met weekend, mbak sa.
Iya, Mbak. Alhamdulillah teman dan 'teman'-ku yang di Jogja baik-baik saja. Kecuali dia harus ikut merawat korban-korban luka di RS. Sarjito sana.
ReplyDeleteMungkin boleh disalahkan karena aku hanya bisa mengucapkan bela sungkawa karena tempat yang cukup jauh, mungkin juga bisa disalahkan kalo aku hanya bisa mengatakan 'innalillahi wa inna ilaihi raaji'un' karena aku nggak merasakan langsung bagaimana beratnya peristiwa itu, tapi kondisinya memang demikian. Orang yang mengalami akan merasakan sesuatu yang lebih nyata daripada orang yang menyaksikan saja. Wallahu a'lam.
Semoga semuanya bisa lebih baik hari ini, esok, dst. Aamiin.
**btw, mbak. aku kehilangan ID dan password di blogfam. Sepertinya jg ada masalah dengan email yang kupake. Tolong di-cek-in ya? Trims. I don't know where to find any helps but you.**
wah saaa semoga keluargamu aman2 aja ya .. gimana udah ada berita kah ??
ReplyDeletebtw makasiiih yaa ucapan bdaynyaa ... *hugz*
Semoga kita bisa memetik hikmah dibalik semua ini yah mba... ada keluarga di jogja? teriring doa kami agar mereka selalu dalam lindunganNya, amin.
ReplyDeleteiya ya mbak. yg penting tu dikuburkan di suatu tempat sedemikian rupa sehingga orang2 tersayang kita tu bisa mudah mengunjungi/ziarah.
ReplyDeletemba..
ReplyDeletesaya masih diberi kesempatan hidup sampai sekarang, tapi belum tahu nanti, karena katanya merapi akan meletus dengan dasyat dalam waktu dekat...
pada akhirnya tempat peristirahatan terakhir mungkin hanya harapan bagi para korban bencana ;))
Mbak Sa gimana keadaan keluarga di yogya? semoga baik & selamat, sedih ya ga nyangka korban smp ribuan:(
ReplyDeleteaku pernah kecleplosan pengin "beristirahat" di Jogja. saat pasca gempa ini ada isu mau ada gempa susulan yg lebih besar... hanya pasrah dan berdoa saja..... moga tidak ada gempa susulan.
ReplyDeletemakasih perhatiannya :)
hiks sedih yah postingan ini..
ReplyDeletesaya cm bs bantu doa :)
sabar ya sist..
semoga mbak sa & keluarga selalu dalam lindunganNya dari segala musibah, amin.
ReplyDeleteada banyak sodara di sana..
ReplyDeletewalaupun tidak rusak parah atau semuanya selamat dari musibah itu, aku masih bersedih untuk banyaknya korban, untuk banyaknya kesediah dan kedukaan di sana...
semoga masyarakat yogya yang terkena musibah, diberi kekuatan dan ketabahan
Duh Gusti....
ReplyDeleteKita memang cuma bisa pasrah ya mbak....
Cuma bisa berdoa semoga semuanya selamat...
Gw juga pernah ngobrolin hal yang sama dengan yayank, diakhiri dengan air mata yang berlinang. Ga sanggup gw untuk bicarain hal itu lagi.
ReplyDeleteSemoga keluarga kamu di Yogya baik2 aja..
Maksudku pindah blog sa, bukan pindah rumah...hehehe. Pindah ke blogspot lagi.
ReplyDeleteMaksudku pindah blog sa, bukan pindah rumah hehehe. Pindah ke blogspot lagi.
ReplyDeleteYe...sampai lupa, http://noenky-makerot.blogspot.com
ReplyDeletesemoga semua dalam keadaan baik-baik saja. Amien :)
ReplyDeleteSalut
ReplyDeleteMbak yg satu ini, biarpun sibuk, husband jadi nomor satu yaaa
siip deh, patut aku tiru nih..
hmmm... ga tau deh mo ngomong apa.. semoga semuanya baik2 ajah..
ReplyDeleteAku jg akhir2 ini koq banyak ngomongin masalah kematian ya?! terlebih setelah Jogja dilanda duka mendalam.
ReplyDeleteSelalu ada rencana indah yg disiapkan-Nya utk kita yg terkadang tdk kita ketahui.
Semoga Saudara2 kita di sana tetap diberi kekuatan dan ketabahan serta kesabaran ya mbak!!
Aku jg akhir2 ini koq banyak ngomongin masalah kematian ya?! terlebih setelah Jogja dilanda duka mendalam.
ReplyDeleteSelalu ada rencana indah yg disiapkan-Nya utk kita yg terkadang tdk kita ketahui.
Semoga Saudara2 kita di sana tetap diberi kekuatan dan ketabahan serta kesabaran ya mbak!!
Bapak dah berangsur baik. Aku sekarang senasib dengan mbak, hanya bisa memantau dari jauh.
ReplyDeletegimana kabar ente, mbak? baik2 saja to?
ReplyDelete(Sewon-Jogja) semalaman begadang, baru mau tidur, pas jam 05.50 ngerebahin badan, merem melek.. gak lama goncangan dasyat datang tanpa persiapan diri. sock, blank. gak tahu mau ngapain?? hmmm dan tersenyum, diantara reruntuhan tembok kamar. lecet2, memar, darah ngalir sedikit dikaki..melihat sekeliling sebagian rumah roboh, orang2 lari ketakutan. hmmm baru sadar teryata gempa, dan menjadi korban..lalu berdiri, jalan pelan2 dengan kaki terpincang2, juga kemarah yang luar biasa (bukan karena sakit
ReplyDelete). dengan kesadaran penuh, saya mengambil karton dan kertas disebelah ruangan rumah yang tidak roboh, masih sempat saya melihat jam dinding yang tergantung mati "pukul 05.55" hmmm cuma bisa senyum lagi, lalu saya menulis sesuatu dikarton, kemudian menempelnya didepan persis pintu rumah... "I'm Ok! saya selamat!" disekeliling orang2 lari ketakutan, nangis histeris. saya menghela nafas.. baru bergerak, ngebantu tetangga2 yang kerubuhan rumahnya yg ambyar (rata sama tanah) "jangan bicara tentang kematin, jika hanya jadi wacana untuk menghilangkan ketakutan" fuck!! tersenyumlah dan berbahagia, bahwa anda masih selamat..
Peristirahat terakhir yang paling enak kayakanya di hati sodara2, teman2 kita mba.
ReplyDelete..touching..
ReplyDeletembak sa, Tuhan selalu besertamu dan yang terkasih..
sedih emang kalow ngeliat bangsa kita ko ditimpa bencana terus-terusan, tapi mudah-mudahan hikmahnya bisa membuat bangsa kita lebih kuat :)
ReplyDeletembak sa, tengs banged yah buat ucapan slamat dan doanya tempo hari :)
mba sa, apa kabar? :)
ReplyDeleteWaaa...smoga tidfak terjadi apah=apah.
ReplyDeletesaya jd berfikir, jika nyawa tak bersama jasad, masih bisakah kita berkehendak dan berharap dimana kita akan beristirahat? :)
ReplyDeletemakasih ucapan dan doanya mba.. dan met cuti juga :D