“Aku tahu cerita
tentang dia,” ujar seorang teman dengan wajah serius.
Hmm… pasti bukan
cerita yang mudah disampaikan.
“Dia korupsi,” sambungnya singkat.
Sepertinya, temanku ini ingin mengeluarkan segala apa yang
diketahuinya.
Lalu, ceritanya panjang, teratur,
berisi latar belakang kenapa dan mengapa.
“Oh gitu...”
Ceritanya,
membawaku pada cerita yang sempat kuketahui juga.
Cerita seorang teman di kantor dulu, suatu waktu di Jakarta. Seorang teman yang melarikan diri dari tanggung jawab. Yang aku yakin bukan karena dia tak bisa memenuhi kewajibannya, tapi karena ada kesempatan.
membawaku pada cerita yang sempat kuketahui juga.
Cerita seorang teman di kantor dulu, suatu waktu di Jakarta. Seorang teman yang melarikan diri dari tanggung jawab. Yang aku yakin bukan karena dia tak bisa memenuhi kewajibannya, tapi karena ada kesempatan.
Sebut saja Andita. Wanita muda cantik yang berhasil memikat
hati pria Amerika lewat sebuah website perjodohan yang kemudian meminang, menikahi dan membawa Andita pergi
meninggalkan Indonesia untuk mulai hidup berkeluarga di Amerika.
Seminggu setelah kepergiannya, terdengar cerita beredar.
Sebuah perusahaan kartu kredit, sedang mencari dia. Lalu kami yang bekerja di satu departemen dengannya mendapat pertanyaan yang sama dari HR:
“Kamu tahu di mana alamatnya sekarang?”
Ternyata, Andita pergi begitu saja tanpa membereskan
hutang-hutangnya. Bukan hanya perusahaan kartu kredit yang berusaha keras mencari
tahu jejaknya, tetapi juga beberapa tempat lain yang masih menunggu pembayaran
darinya.
Sangat disayangkan, ketika kita mempunyai kesempatan yang tidak semua orang punyai untuk dapat tinggal di luar negri, toh ada sisa masa lalu yang belum digenapi kekurangannya.
Karena medsos, akhirnya kami dapat bertukar sapa kembali. Setelah hampir 20 tahun tanpa kabar. Kehidupannya di sana, sepertinya tidak
bermasalah.
Semoga saja, keteledoran di masa lalu menjadi pelajaran
berharga yang tidak akan diulang lagi di negeri dan komunitas yang baru.
No comments:
Post a Comment