Monday, August 21, 2006

Kejar Jakarta


Rating:★★
Category:Movies
Genre: Other
Sutradara : Bayu Sampurno dan Chandra Endroputro
Produksi : Eureka! Production, P-Project, TSA Komunika
Pemain : Project P, Wulan Guritno, Melanie Putria
Durasi : 130 menit


"Lucu." Kesan itu yang aku dengar sebelum menonton film ini. Yah, mungkin saja lucu, apalagi terlihat adanya jajaran project P di poster film.


Tentang seorang Ujang (Daan Aria) yang ingin mengadu nasib di Jakarta. Berangkat dari kampung Cibatu, Ujang menyusul sahabatnya, Dadang (Iang Darmawan). Dari kehidupan yang serba kurang di perumahan kumuh, suatu hari mereka mendapatkan 'nasib baik' begitu saja. Menjadi direktur. Konglomerat Dewo (Iszur Muchtar) dan tangan kanannya Denny (Denny Chandra) mempunyai rencana terselubung ketika mengangkat dua sahabat ini menjadi direktur. Istri Dewo, Dewi (Wulan Guritno) pun mempunyai peran tersendiri di akhir cerita.

Kejar Jakarta ingin mengungkapkan hal yang sama (atau lama?). Tema yang biasa digunakan di era waktu aku masih kecil. :D Ingin mengadu nasib? Datanglah ke Jakarta. Tapi.. entahlah, setelah menonton KJ banyak kejanggalan yang dirasakan :
- kenapa Dadang sampai punya utang 2 juta rupiah? apa yang membuatnya berutang sedemikian banyak?
- Ujang ga cakep, ko Dewi bisa memilih dia jadi 'umpan pemanas'? hihi..
- masih ga jelas kenapa ada pembobolan bank. ini teh bijimana critanya yakh? alasan ruwet dan tak terjelasken.
- si Mak Tiur yang jualan nasi make beugel euy. hebat.

Hal yang kerap mengganggu adalah keberadaan iklan rokok sponsor film ini. Walaupun memang diperlukan adanya penyokong dana, cuma yakh ituh, banyak ajah jeh.

Tapi bagaimana pun juga, Kejar Jakarta sudah muncul dengan tema yang 'aman'. Sudah dapat disebut menjadi bagian dari kebangkitan film Indonesia. Mudah-mudahan menjadi cambuk bagi yang ingin berkarya di dunia film, untuk membuat film Indonesia yang lebih baik lagi.


Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...