Wednesday, June 23, 2004

Biarkan Aku

Berawal dari tulisan seorang TuGi: Pasangan Jiwa. Bercerita tentang kegundahan serta keraguan teman di masa kuliah dalam menemukan pasangan. Ada pernyataan yang sempat mengusik : bahwa pasangan jiwa bukan semata diberikan, tapi juga harus ditemukan. Berpekalah mengasah rasa, siapa tahu di antara mereka terselip pasangan jiwa yang telah ditentukan.
Kemudian hadir pertanyaan berikut: "Apakah iya, yang ditemukan itu adalah pasangan jiwa yang akan dimiliki? Apakah pasangan jiwa yang disebut-sebut itu adalah pasangan yang memang sudah pasti ditemukan untuk hidup bersama, menghabiskan masa tua bersama? dan kemudian, Apakah memang pasangan jiwa adalah jawaban dari sebuah pencarian?

Pengalaman seorang teman lainnya, adalah sebuah alasan mengapa kutuliskan pertanyaan-pertanyaan di atas. Mengingatkan aku akan kalimat-kalimat berikut: "Aku mencintaimu, tapi aku juga menghargai keberadaan kamu bersama dia. Tidak akan pernah kuganggu hubungan kalian. Aku tidak meminta kamu untuk meninggalkannya, aku hanya memohon membiarkan mencintaimu. Dan itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku."

Apakah benar: Cinta tidak harus memiliki? Adakah arti Pasangan Jiwa sesungguhnya?

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...