kedua remaja pria berusia 17 dan 15 tahun itu saling berbisik setiap kali ada gadis yang lewat di dekat meja.
"cakep ga?" tanya sang ayah yang duduk di depan mereka.
si sulung tidak terlalu antusias menjawab,"lumayan".
"tipe dia bukan yang itu,pa," sambung si bungsu.
Wednesday, March 30, 2005
Friday, March 18, 2005
Wednesday, March 09, 2005
setanku dan setanmu
Lelakikelam: Salah sendiri. Tadi aku pengen nemenin nggak boleh.. *ngedip*
Mpus_imut70: enggak ah, mas.. takut.. lagian kan setan ada di mana-mana, mas. kalau setanmu dan setanku ketemu kan repot *ngedip juga*
Lelakikelam: hehe.. setanmu dan setanku kan sudah sering 'setan-setananan' di chatting.. *kipas-kipas, mulai gerah*
Mpus_imut70: enggak ah, mas.. takut.. lagian kan setan ada di mana-mana, mas. kalau setanmu dan setanku ketemu kan repot *ngedip juga*
Lelakikelam: hehe.. setanmu dan setanku kan sudah sering 'setan-setananan' di chatting.. *kipas-kipas, mulai gerah*
Friday, March 04, 2005
White March
Thursday, March 03, 2005
Psstt...
"Sibuk ga? Mo cerita nih."
"Ada apa?"
"Si itu, dia itu kan..#bla#..trus tuh..#bla#.."
tercetaklah semua garis miring tak lurus namun tak perlu dihapus.
"Heh. Kok tau?"
"Tau lah. Tapi jangan bilang siapa-siapa loh."
"Ga boleh?"
"Ga boleh!" Si A melotot yakin.
"Ada apa?"
"Si itu, dia itu kan..#bla#..trus tuh..#bla#.."
tercetaklah semua garis miring tak lurus namun tak perlu dihapus.
"Heh. Kok tau?"
"Tau lah. Tapi jangan bilang siapa-siapa loh."
"Ga boleh?"
"Ga boleh!" Si A melotot yakin.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured Post
Sebuah Dialog Diam
Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...
-
Sahabatku tersentak ketika kemarin obrolan kami berbeda dari biasanya. Aku banyak bicara tentang kematian. Dulu, aku selalu menghindar. M...
-
antara ingin membereskan goresan hati dan ingin melihat dewa ruci maaf, jika tampilan di sketsa hati tidak seperti hari yang lalu untuk s...