Saturday, December 06, 2003

Love is ...

"Kalo lagi sendiri, di kamar yg kecil, hati lagi capek.. capek.. capek, sempet kepikiran, ada botol baygon, ada pembersih, ada shampoo, apa gue minum aja ya. capek gue. rasanya pingin akhiri hidup ini."

Degh !!! telepon hampir lepas dari genggaman.
"Haaa.. lu yg bener. Gue kan masih pingin ketemu elu kalo liburan ke Jakarta."

Eh dia malah ngakak. Panjang lagi. Gak sopan emang.

"Ya gak lah.. Gue kan masih sadar. Anak gue mau dikemanain. Iseng aja lagih ngomongnya. Namanya juga lagi sendiri."

"Iseng apaan! Setan lewat, gue yg sedih."

Eh dia ketawa lagi. Lama-lama aku juga ikut ketawa. Setelah sadar en yakin seyakin yakinnya, dia hanya ingin bercerita. Ingin mencurahkan apa yg ada di pikiran nya.

Hmmm... love love love ... I love my best friend. She really needs somebody to talk to.

Ingin rasanya aku terbang ke Jakarta. Temenin dia. Cuma, mimpi kali ya, sapaaa lagi yang mau kasih tiket gratis. Sahabatku itu, akan bercerai. 'akan' karena suami masih mengundur waktu proses perceraian terus. Yang dia butuhkan saat ini, mungkin, seseorang yg pernah melewati apa yg telah dijalaninya. Karena aku tak bisa. Kadang jadi salah kata. Karena posisiku yang berbeda.

Love ... banyak persepsi tentang kata ini. Setiap kita menganggapnya benar menurut pandangan masing-masing. Cinta dari sudutku saat ini akan sangat berbeda dari sudut sahabatku. Namun setidaknya, aku masih di sini, masih selalu siap mendengarkan ceritanya. Apapun yang ingin dia sampaikan..

hmm.. jadi kangen.. telpon dulu ah.

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...