Thursday, October 30, 2003

Aku Rindu

Bertumpuk kenangan bergumul dalam benak
Terukir indah dalam satu kata

Rindu
Terpaku dalam di lubuk hati ini
Rindu akan salam sejukmu
Dari balik pintu kamar tidurku yang kaubuka tiap pagi
Rindu suara lembutmu
Kala bercerita tentang pasien-pasienmu
Rindu akan cubitanmu
Hhh... tatkala mulut ini terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas
Rindu kecupan halusmu di keningku
Saat kusampaikan kabar yang menyenangkan hatimu
Rindu suara merdumu
Yang kaulantunkan bersama dentingan gitar kakakku
Rindu akan bisikan Doamu
Yang kau panjatkan setiap malam

Aku rindu kamu
Sangat rindu

Jika saja boleh kupinta
Ingin aku kembali ke pangkuanmu
Menumpahkan tangis tanpa isak
Menidurkan penatku di kehangatan pangkuanmu
Merasakan jemarimu menyusuri rambut dan wajahku
Menikmati kesejukan yang mengguyur lerung hampa hatiku tanpamu

Ingin rasanya
kuceritakan
8 tahun yang penuh dengan suka dan duka
Ahhh.. tak tau lagi harus kumulai dari mana
Sudah banyak goresan kata di bait kehidupanku

Aku rindu kamu
Sangat rindu

Hanya Doa yang bisa kukirimkan
Bukan sambungan lintas bumi yang kudapat
Bukan pula lembaran penuh dengan lekukan tinta
Hanya Doa

Doa untuk ketentramanmu di sana
Doa untuk persandinganmu kembali dengan papa
Doa untuk kehangatanmu yang tertanam subur di jiwaku
Doa untuk setia selalu bersamaku

Aku rindu kamu
Sangat rindu

I love you, mommy
I wish you were here with me
Miss you much

Dalam kenangan, Mama tercinta,
1 Des 1943 – 30 Oktober 1995

Ps.
Salam rindu dan kecup sayangku kepada bunda kalian. Senangkan hatinya selagi masih ada kesempatan.
Dan untuk yang bersama mengenang mereka yang telah berpulang :
“Memories keep the one you loved close to you in spirit and in thought and always in your heart, today and forever.... “

Featured Post

Sebuah Dialog Diam

Kereta bergerak menyusuri alur, mendendangkan irama perjalanan. Gelap di luar memperjelas pantulan wajah di kaca. Ada aku dan dia, sang b...